Sunday, February 26, 2006

Apa itu Konservasi?

Banyak pertanyaan ke saya, sebenarnya konservasi itu apaan sih? apa bedanya dengan pemeliharaan? apa artinya sama dengan pembersihan atau ngelap koleksi?

Pertanyaan seperti itu membuat saya sadar, bahwa yang pertama kali harus saya lakukan di dalam tulisan-tulisan saya ini adalah istilah konservasi, sehingga kita semua punya paradigma yang sama, punya pandangan yang sama.

Konservasi itu arti sebenarnya adalah pemeliharaan koleksi. Yaitu bagaimana koleksi yang disimpan di museum dijaga, dan dirawat sehingga tidak rusak dan bertahan hingga masa yang akan datang.
Paradigma konservasi itu selalu bergeser dari masa ke masa. Dulu banget, yang namanya pemeliharaan itu,diprioritaskan langsung pada koleksi, artinya semua perlakuan ditujukan pada koleksi. Misalnya kita lihat koleksi koin perunggu penuh dengan noda kebiruan (yang berarti sudah ada korosi). Maka pemeliharaan yang kita lakukan adalah menghilangkan korosi yang ada di permukaan. Biasanya kita merendam dengan larutan sesqucarbonat sehingga noda biru terangkat.
Atau menghilangkan tarnish pada koleksi perak dengan menggunakan calcium karbonat yang sudah dibuat pasta.

Untuk sekarang, rasanya tindakan seperti itu harus dipikir-pikir dulu deh. Maksudnya prioritas ke sekian. Bukan tindakan itu tidak baik, bukan (saya sendiri sudah melakukan penelitian kecil-kecilan seberapa banyak sih sesqu yang dibutuhkan untuk mengangkat korosi, tapi tidak merusak koin?). Sampai sekarang pun kita masih melakukan.
Namun, alangkah baiknya jika sebelumnya pertanyaan kita ke arah lain dulu. Kenapa sih korosi biru itu muncul pada koin?, dari sebelum masuk museum, atau sudah (kalau sudah berarti , pertanyaan berikutnya, emangnya tu koin disimpen dimana? gimana kondisi vitrinnya. tertutup? lembab? basah?
Bener deh, kalau kita amati kondisi lingkungannya baru kita bisa mengambil kesimpulan apa yang mau kita lakukan.
Jadi kalo udah tahu penyebabnya, penyebabnya diberesin dulu, terus dilakukan treatment pada oleksi, kemudian disimpan atau dipajang lagi. Tapi, .. tempat penyimpanannya sudah direnovasi atau di rebersihin, jadi.., kecil kemungkinan korosi atau tarnish akan muncul lagi..

Begitu,
Kesimpulannya konservasi yang ingin saya kampanyekan di blog ini adalah pertama preventif dulu, baru kemudian kuratif.
Mencegah lebih baik daripada mengobati kok.....

Karena musuh koleksi di Indonesia adalah debu,lembab, serangga...Jadi perhatiin 3 in 1 ini dulu. Maka koleksi kita akan terpelihara

Sampai jumpa di artikel berikutnya

Saturday, February 11, 2006

SAHABAT MUSEUM

Agak menyimpang dari dunia konservasi, namun masih berhubungan dengan museum.
Ternyata sudah ada komunitas pencinta museum dan benda atau masa-masa sejarah atau heritage.Namanya Sahabat Museum, disingkat BatMus...Asik juga ikut milis ini, minimal kecintaan kepada masa lalu bertambah. walaupun saya belum pernah mengikuti Perjalanan Tempo Doeloe atau acara yang mereka gelar. Baru sebatas pengamat milis.
Mudah-mudahan di masa yang akan datang BatMus benar-benar jadi sahabat buat museum.
Dari mereka ini, pihak museum akan dapat masukan bagaimana sih masyarakat menerima museum sebagai bagian dari hidup?

Bravo buat Sahabat Museum, bravo juga buat para penjaga gawang dan moderatornya.