Friday, November 20, 2009

Memandikan Bhairawa




Jika anda sudah pernah mengunjungi Museum Nasional Indonesia, pasti tidak asing dengan patung yang satu ini.., Bhairawa..., secara dia adalah patung tertinggi yang ada di Museum Nasional.
Meski terlindung dibawah atap, bukan berarti koleksi ini bebas dari debu. Saat kami berjalan2 ada beberapa patung batu yang bahkan tidak hanya debu, tapi juga sarang semut dan kotoran burung...
dan kami memutuskan untuk memandikan patung batu yang berada di galeri.....

Sebelum melakukan tindakan pembersihan, seperti biasa dilakukan pengecekan terhadap semua patung..apakah semua stabil ditempatnya, apakah terdapat patung yang terbuat dari batu lunak, yang dapat hancur jika diberi tekanan dsb.

Setelah mengetahui kondisi, baru dilakukan pembersihan.





Pembersihan dilakukan dengan bantuan kompresor sehingga air yang keluar dari selang memiliki tekanan yang cukup kuat untuk mengankat debu, sarang semut dan kotoran burung atau kelelawar.




Pastikan seluruh bagian terjangkau, bagian yang tersembunyi, ataupun bagian yang tinggi seperti Bhairawa , yang tidak terjangkau selama ini kecuali dengan bantuan tangga..

Setelah semua patung dimandikan, jangan lupa bagian bawah (lantai galeri) dikeringkan.., sehingga kembali seperti semula dan siap dikunjungi tamu cantik dan tampan seperti anda....


Setelah kering, koleksi difoto kembali dan ya ampuunnnn.
terlihat muka bhairawa terkena tetesan cat.., selama ini cat gak keliahatan, setelah debu diangkat, baru terlihat...

wahhh PR baru lagi nehhh




Sampai jumpa di artikel selanjutnya..

konservasi koleksi di dalam vitrin




Debu adalah musuh terbesar museum dan galeri di negara tropis dan penuh polusi seperti di Indonesia. Oleh karena itu, sebaiknya secara regular, vitrin di dalam ruangan dibersihkan.

Untuk mengetahui bagaimana melakukan konservasi koleksi yang berada di dalam vitrin, berikut langkah2 sederhana, namun aman bagi koleksi.

1. Sudah dilakukan pengamatan sebelumnya, koleksi dan vitrin mana yang menjadi target.

2. Amati koleksi, apakah bisa dikeluarkan atau tidak. Apakah aman jika dikeluarkan.Aman disini artinya untuk keselamatan koleksi itu sendiri.















3. Perhatikan sekeliling vitrin di galeri, apakah ada pengunjung atau tidak.., dan sebaiknya ada space untuk meletakkan koleksi yang diambil dari vitrin.

4. Lakukan pemotretan mengenai posisi koleksi, untuk mempermudah meletakkannya kembali.

5. Koleksi dan mountingnya (tatakan) diambil dari vitrin, diletakkan di tempat aman.










6. Dilakukan pembersihan. Biasanya yang ada pada koleksi adalah akumulasi debu. Oleh karena itu dilakukan pengangkatan debu secara hati2 pada setiap koleksi dan mountingnya.













7. Selama koleksi dikeluarkan, vitrin yang kosong dibersihkan dari debu.Dapat dilakukan dengan menggunakan vacuum cleaner.

8. Setelah vitrin bersih, koleksi dimasukkan kembali ketempatnya masing-masing sesuai dengan foto sebelum nya yang telah diambil.


Saran :


1. Karena hanya mengangkat debu, sebaiknya tidak menggunakan bahan kimia. Bahkan tidak perlu menggunakan alkohol.

2. Yang perlu dilakukan hanyalah dengan menggunakan kain katun yang telah dilembabkan.

3. Jangan menggunakan kemoceng atau kuas, karena dapat membuat goresan pada permukaan koleksi, dan debu pun tidak terangkat.., cuma pindah tempat doang... ^_^

4. Apabila koleksi tidak dapat diangkat (karena harus mengangkat mountingnya), maka pembersihan koleksi langsung dilakukan ditempatnya. Sebaiknya dilakukan pembersihan debu pada vitrin dulu (tanpa vacuum cleaner, baru kemudian koleksinya).




5. Sebelum berpindah vitrin, pastikan semua koleksi sudah masuk kedalam vitrin dan cek juga vitrinnya, apakah ada benda tertinggal didalamnya...



Selamat mencoba!!!