Friday, March 03, 2006

ADA LAGI KELANJUTAN DARI KONSERVASI PREVENTIF

Di dunia konservasi sekarang ada kecenderungan baru lagi untuk memelihara koleksi museum. Setelah konservasi kuratif ditinggal, kemudian lanjut ke konservasi preventif, kecenderungan dunia konservasi sekarang ke yang lebih global lagi, yaitu RISK MANAGEMENT.

Risk Management atau manajemen resiko ini bukan hal baru di dunia transportasi, kesehatan atawa industri. KArena sudah banyak yang menerapkan, dan hasilnya sukses. Artinya, resiko yang merugikan dapat diantispasi dari awal.

MAka dari itu, dicoba diterapkan dalam dunia konservasi museum / situs. Tapi, Risk Management dalam menangani benda budaya di museum atau situs masih merupakan hal yang baru.

Sebagai alat dalam menilai, digunakan Risk Assesment (penetapan resiko) untuk menilai , dengan skor-skor tertentu.

Resiko dalam konteks benda budaya adalah hilangnya nilai dari bcb.
Yang dapat di hitung sebagai probabilitas terjadinya peristiwa (P) dan efek dari peristiwa itu terhadap koleksi / benda.

Lalu?? Tertarik ingin menerapkan??
TUnggu posting berikutnya dari saya ..

Bye...

3 komentar:

Anonymous said...

Firstly, assalamu'alaikum n salam kenal.
Berawal dari browsing tentang konservasi ketemulah blog ini.
Saya kebetulan baru mulai mencermati ilmu baru ttg konservasi yang rada melebar dari keprofesian saya di sebuah operasi Kilang Minyak, dan kemungkinan tambahan referensi tentang konservasi ini akan menjadi kebutuhan saya di masa yang akan datang.
Saya mendukung langkah rintisan positif yang telah dilakukan dan keyakinan saya adalah share pengetahuan melalui keistiqomahan posting di blog ini akan banyak memberi manfaat ke berbagai pihak, termasuk saya. Semoga menjadi amal jariyah.
I look forward with much pleasure to seeing u in the next posting.
Wassalam.

Anonymous said...

Assalamu alaikum wr wb
Bagus juga ya blognya
laen dari pada yang laen gitoo
Terusin aja deh
jangan ampe berhenti
kaya'nya engga keliatan ada unsur komersilnya ya kalo belajar ini?
Udah ya, terusin aja, abis kaya'nya di museum manapun engga pernah kedengeran istilah ini. mungkin di luar sono udah banyak ngkali yaa..
Wassalam

Hendrik Chaniago

Anonymous said...

Wah ini blog yang aneh nih
kalo emang bener begini, berarti museum engga perlu belanja banyak ya buat merawat benda museum.
Waah.. klo ente PNS, kaya'nya banyak yang nentang tuh.. Pokoknya susah deh dikembangin

Dewi Kantini