Sunday, November 12, 2006

Short Course :Conservation and Management of Historical Buildings (CMHB)







Sehubungan dengan undangan pihak SIDA dan Kedutaan Swedia di Jakarta mengenai kursus konservasi bangunan bersejarah yang akan diselenggarakan di Lunds Swedia, maka pimpinan Museum Nasional Indonesia menominasikan saya, untuk mengirim aplikasi ke panitia. Setelah menunggu satu bulan, akhirnya Ms. Annette Wong Jere selaku Course Coordinator mengirimkan surat pemberitahuan bahwa saya telah terpilih sebagai salah satu peserta kursus mewakili negara Indonesia bersama dengan Erika Yuniastuti dari Arsitektur ITS.

alhamdulillah....


Kursus mengenai konservasi dan manajemen gedung bersejarah, Conservation and Management of Historical Building, CMHB ini merupakan program training Internasional, kerjasama antara Universitas Lunds, yaitu departement of Architectural Restoration and Conservation, Department of Housing Development and Management dengan SIDA , Swedish International Development Cooperation Agency.
Kursus ini terdiri dari 3 minggu dengan peserta terpilih sebanyak 26 orang berasal dari 17 negara di Asia, Afrika dan Timur Tengah. Pengajar sebagian besar arsitek dan conservator profesional dari Swedia, Denmark , Norwegia dan Amerika Tengah.
Kursus terdiri atas 3 tahap, yaitu tahap pertama diadakan di Lund, Swedia, dimana peserta diberikan materi dan melakukan komunikasi dengan para pembimbing. Pada tahap pertama peserta mempresentasikan projek yang akan dilakukan (dua kali , awal dan akhir supaya kelihatan progress nya selama kursus). Tahap kedua dilaksanakan pada masing-masing institusi peserta yaitu melaksanakan program yang telah dipresentasikan pada hari terakhir pada tahap pertama. Pada tahap kedua ini komunikasi diantara peserta dan pengajar terus berlangsung dengan memanfaatkan LUVIT, yaitu sistem komunikasi melalui internet melalui website LUVIT.
Tahap ketiga akan diselenggarakan pada bulan Maret April 2007 di salah satu negara peserta di Afrika Utara. Telah diputuskan, tahap ketiga akan dilaksanakan di Mesir. Pada tahap terakhir ini peserta memaparkan hasil yang diperoleh.

Sebagai pekerja museum dengan background non arsitek saya sangat bangga mendapat kesempatan untuk mengikuti kursus ini (sebagian peserta adalah arsitek)
Walaupun pada awalnya sempat kepikiran, kenapa saya yang terpilih, kan saya bukan arsitek, dan pada hari - hari pertama sempat shock, tapi ke sana nya, yahh kembali menjadi diri sendiri, cuek. Biar aja.
Toh gak semua orang Indonesia bisa dapat kesempatan seperti ini..

Perjalanan, perasaan, ilmu yang saya dapat selama 3 minggu akan saya tulis di sini..
Jadi tunggu posting berikutnya..

Wass

Ita



2 komentar:

Anonymous said...

dear ita
cannot you write it in english please
best regards ,
Deena

iy said...

I will.
Thank you for your attention