Sunday, December 10, 2006

Archaeologist : working in museum or not ?

Friday, December 8th, I follow the seminar in University of Indonesia about curriculum and the job opportunity for archaeologist. The interesting matter is this seminar explain by the culture expert, from the institute that receipt the archaeologist. And the result, thera are many archaeologist who didn't work in archaelogy area.

Jumat tanggal 8 Desember kemarin, saya ikut menghadiri diskusi ilmiah di PSJ UI mengenai pengembangan kurikulum dan kesempatan kerja lulusan arkeologi. Menarik, karena diadakan oleh yang berkepentingan dan juga dibahas oleh para pakar dibidang budaya dari instansi yang memang menampung lulusan arkeologi. DAn ternyata, banyak dari lulusan arkeo bekerja bukan pada bidangnya, (itu yang bisa saya tangkep sekilas, maklum datengnya telat... Depok pasar macet banget).


You know, I am, inversly different with they are. My first education background is not social. I do not understand about archaeology. But I try to learning by doing. frequently asking. At last, continue study for getting master in archaeology. I really want to know the history of the collections

KAlau saya malah kebalik. SAya pada awalnya bukan dari bidang budaya bahkan bukan dari bidang sosial. Ketika sudah bekerja di Museum Nasional justru bingung, karena sama sekali nggak ngerti sejarah apalagi arkeologi.
Padahal saya tiap hari berhadapan dengan benda-benda tersebut. Dan saya benar-benar learning by doing. SAya sering bertanya pada mereka-mereka yang senior di museum, namun seringkali jawaban nya tidak memuaskan hati maka pada akhirnya nekat ambil S2 arkeologi di UI karena pingin tau sebenarnya benda-benda yang saya pegang ini apa? SAya pingin tahu histories behind the objects....

I, as a people who usually thinking practicaly, must re-set our thinking. It is not an easy works, but Thanks God, this is not a hard works.
The conclusion is: to love the culture can grow up when we facing directly to that environment

Saya yang biasa berfikir praktis harus dapat mengeset ulang pola pikir, ini bukan pekerjaan gampang, tapi karena saya senang melakukannya jadi tidak terasa berat.
Ternyata kecintaan pada bidang budaya, terutama pada museum bisa datang ketika kita sudah berada di dalam lingkungan tersebut
.Semoga pengalaman pribadi ini bisa menjadi masukan buat para pengajar Arkeologi di mana saja berada.

Des 2006

2 komentar:

her-story .. said...

mb ...
saya lulusan sejarah undip. saat ini bekerja di sebuah media elektronik di jakarta.
tapi saya selalu rindu untuk 'kembali' di dunia sejarh, arkeo dan sekitarnya. bagaimana kah caranya bkerja di museum tempat mb bekerja skjrg ?

iy said...

Hi Herma,
Welcome back. Untuk kerja di museum tempat saya bekerja harus melalui Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Jadi yang perlu diketahui kapan ada pembukaan / tes CPNS baru