Tuesday, August 15, 2006

Bagian IV- Efek PEncahayaan pada koleksi

I. Efek Pencahayaan pada Koleksi

Seperti telah disebutkan diatas, cahaya memegang peranan penting dalam penyajian koleksi. Cahaya merupakan sebuah bentuk radiasi elektromagnetik yang disebut radiasi. Cahaya yang dapat ditangkap oleh indera penglihatan (visible light, cahaya tampak) adalah yang berada pada panjang gelombang antara 400 – 700 nanometer (nm). Sedangkan yang dibawah 400 nm disebut cahaya ultraviolet dan yang berada diatas 700 nm adalah cahaya infra merah.

Kerusakan dapat berasal dari ketiga jenis cahaya. Sinar ultra violet dan cahaya tampak dapat menyebabkan perubahan stuktur kimia materi sedangkan sinar infra merah dapat menaikkan suhu sehingga memiliki efek membakar, dan sinar tampak.

Jenis cahaya yang umum ditemukan di museum adalah sinar ultraviolet dan cahaya tampak yang berasal dari cahaya matahari (sunlight), cahaya siang (daylight) atau pun cahaya buatan (artificial light) seperti lampu tabung (fluoresens), lampu pijar atau lampu halogen

.

Pada koleksi museum kerusakan akibat cahaya karena adanya faktor-faktor sebagai berikut:

  1. Adanya sejumlah cahaya ultraviolet dalam sumber cahaya yang sering disebut nilai UV dengan satuan mikrowatt per lumen (mW/lumen). Nilai ini tergantung dari sejumlah cahaya yang digunakan. Nilai UV tertinggi berasal dari cahaya matahari (sunlight) dan cahaya siang (daylight). Untuk lampu buatan, lampu halogen dan fluoresense memiliki nilai UV yang sedang, sedangkan lampu pijar hampir tidak memiliki kandungan UV dalam cahayanya. Rekomendasi internasional untuk koleksi yang sensitif, seperti lukisan dan cat nilai UV nya harus dijaga agar tetap dibawah 75 mikrowatt/ lumen.
  2. Adanya nilai intensitas iluminasi cahaya, yaitu terang tidaknya cahaya yang mengenai koleksi. Nilai ini dinyatakan dalam satuan lux (lumen / cm2 ). Makin tinggi intensitas cahaya maka nilai lux akan makin tinggi. Sebagai perbandingan nilai 10 lux = cahaya 1 batang lilin. Koleksi yang sangat sensitif seperti tekstil direkomendasikan dibawah 50 lux. Sedangkan koleksi yang tidak terlalu sensitif seperti cat minyak dan gading direkomendasikan tetap di bawah 200 lux. Berdasarkan sensitifitas koleksi terhadap cahaya, terdapat 3 kelompok koleksi, yaitu:

i. Koleksi sangat sensitif, yaitu tekstil, kertas, lukisan cat air, foto berwarna, Kekuatan terhadap cahaya adalah 50 lux untuk 3000 jam pameran / tahun atau 150 lux untuk 250 jam/tahun

ii. Koleksi sensitif; yaitu koleksi cat minyak, foto hitam putih, tulang, kayu. Kekuatan terhadap cahaya adalah 200 lux untuk 3000 jam pameran/tahun

iii. Koleksi kurang sensitif; yaitu koleksi batu, logam, gelas, keramik. Koleksi jenis ini tahan terhadap cahaya

  1. Lamanya waktu paparan cahaya yang bersifat kumulatif pada koleksi, yang akan mempercepat terjadinya kerusakan. Makin sering koleksi terkena cahaya, berarti makin banyak intensitas cahaya yang mengenai koleksi, maka koleksi makin rusak.

Pengaruh cahaya terhadap koleksi telah diuji coba oleh Canadian Conservation Institution dengan menggunakan uji yang disebut sebagai standar wool biru (the blue wool standard). Dari blue wool standard ini dapat dilihat derajat pemudaran cahaya .

Untuk mengetahui seberapa besar akumulasi nilai lux yang telah diterima koleksi selama dipamerkan, berikut diberikan contoh perhitungan.

Contoh:

Pada vitrin yang berisi koleksi kain songket diukur nilai intensitas cahayanya, yaitu sebesar 30 lux. Kain tersebut telah dipamerkan selama 10 tahun tanpa dilakukan penggantian. Selama rentang waktu 10 tahun itu, berapa lama koleksi mendapat paparan cahaya ??. Apakah paparan tersebut telah melewati batas yang disarankan?? Bagaimana dapat dijelaskan kondisi seperti ini?

Penyelesaian:

- Koleksi dalam sehari dipamerkan selama 6 jam, maka sehari I = 6x30 = 180 lux/hari

- Untuk seminggu (6 hari kerja), I = 6 x 180 lux = 1080 lux / minggu

- Untuk sebulan (4 minggu) I = 4 x 1080 = 4320 lux / bulan

- Untuk setahun (12 bulan) , I = 12 x 4320 = 51.840 lux / tahun.

Karena standar yang diberikan, untuk paparan 50 lux sebaiknya hanya dipamerkan 3000 jam pameran/tahun = 50 x 3000 = 150.000 lux , maka

Untuk 30 lux, sebaiknya dipamerkan selama 150.000 / 30 = 5000 jam pameran.

Apabila satu hari dipamerkan selama 6 jam, maka koleksi dengan intensitas cahaya 30 lux, sebaiknya dipamerkan selama 5000/ 6 = 833 hari = 27 bulan = 2 tahun 3 bulan.

Dengan demikian waktu pamer selama 10 tahun itu sudah melewati batas yang ditentukan. (karena selama 10 tahun koleksi telah terkena paparan cahaya sebanyak: 10 x 51.840 = 518.400 lux.!!!!).

Saran yang dapat diberikan pada kasus seperti inji adalah cepat angkat koleksi dang anti dengan koleksi yang lain.

0 komentar: